STUDI
KASUS :
DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PERTAMBANGAN
Disusun
Oleh :
Siahaan
Mika Risda (41615110087)
Anandya
Citra Restu (41615110045)
TAMBANG
BATUBARA
Batu bara adalah salah
satu hasil tambang yang dihasilkan dari pembekuan fosil hewan purba pada zaman
dahulu. Wilayah Indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya
alamnya.salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia adalah cadangan
batubara yang lumayan besar. cadangan batubara tersebut tersebar di wilayah
kepulauan Kalimantan terutama di wilayah Kalimantan Timur.
Wilayah Kalimantan Timur
merupakan wilayah yang paling banyak cadangan batubaranya. Di KALTIM jumlah
ijin pertambangan dinilai sangat banyak, Saat ini terdapat 1.212 kuasa
pertambangan yang diterbitkan pemerintah kabupaten/kota dan 32 izin dari
pemerintah pusat. Di Kota Samarinda bahkan terbit 76 kuasa pertambangan yang
luas konsesinya menghabiskan 71 persen wilayah. Saat ini lahan yang sedang
ditambang seluas 38.814 hektar atau separuh lebih dari 71.823 hektar luas
Samarinda.
DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA
TERHADAP LINGKUNGAN
• AIR
Penambangan batubara secara
langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah pencucian batubara
tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur.Limbah pencucian batubara setelah
diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika
airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang (b), merkuri (Hg), asam
slarida (HCn), mangan (Mn), asam sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb
merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia
seperti kanker kulit.
• TANAH
Tanah juga mengalami pencemaran
akibat pertambangan batubara ini, yaitu terdapatnya lubang-lubang besar yang
tidak mungkin ditutup kembali yang menyebabkan terjadinya kubangan air dengan
kandungan asam yang sangat tinggi.
• UDARA
Polusi udara di sebabkan
pembakaran batubara yang Menghasilkan gas nitrogen oksida yang terlihat cokelat
dan juga sebagai polusi yang membentuk acid rain (hujan asam) dan ground level
ozone, yaitu tipe lain dari polusi yang dapat membuat kotor udara.Selain itu
debu-debu hasil pengangkatan batubara juga sangat berbahaya bagi kesehatan,
yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA),
dan dalam jangka panjang jika udara tersebut terus dihirup akan menyebabkan
kanker, dan gangguan yang sangat fatal pada wanita yang sedang mengandung
kemungkinan bayi lahir cacat.
• HUTAN
Penambangan batubara dapat
menghancurkan sumber-sumber kehidupan rakyat karena lahan pertanian dan hutan
adat yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh perusahaan. Hal ini
disebabkan karena adanya perluasan tambang sehingga mempersempit lahan usaha
masyarakat, akibat perluasan ini masyarakat pribumi sangat di rugikan dan
selain itu dapat menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu
yang semestinya menjadi daerah resapan aitr telah dibabat habis. Hal ini
diperparah oleh buruknya tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti hutan
rawa oleh perusahaan.
Dan
ini adalah gambar dampak dari pertambangan Batu Bara
• Terbentuknya lubang
menyerupai kawah dengan ukuran raksasa akibat penggalian.
• Timbulnya gas metana
di sekitar lokasi tambang yang berimbas pada penurunan produktivitas tanah..
akumulasi gas metana dengan konsentrasi tinggi pada tambang bawah tanah, tak
ayal dapat menimbulkan ledakan.
• Pencemaran air akibat
proses pencucian batubara. proses ini dilangsungkan guna memisahkan batubara
dengan kandungan sulfurnya
• Pencemaran udara
akibat flying ahses (material ringan yang bertebaran) yang berbahaya bagi
kesehatan penduduk serta dapat menyebabkan beberapa infeksi saluran pernafasan.
Studi Kasus
PT.
INDOMINCO MANDIRI
~ Berada di Kota Bontang,
Kalimantan Timur.
~ Berdiri sejak tahun 1977.
~ Jenis Batubara adalah
Bituminus (Kadar sulfur 0,8% - 1,6%).
~ Memproduksi Batubara kurang
lebih 13 juta ton per tahun.
~
Bekerja sama dengan perusahaana asing seperti Jepang,
Korea dan Taiwan.
Dampak
buruk kegiatan pertambangan batu bara mengakibatkan masyarakat waswas. Selain
mendegradasi kualitas lingkungan, dalam banyak kasus, khususnya pada fase
pengakhiran tambang, lubang bekas galian tambang banyak menelan korban jiwa
karena ketiadaan reklamasi.
Tambang ini rakus lahan dan
mereka pasti melakukan land clearing, hutan pasti dibabat. Ketika sudah
dikeruk, batu bara ini sudah mulai mengeluarkan emisi apalagi kalau sudah
dibakar. Jadi, dari kegiatan hulu sampai hilir menghancurkan iklim.
Wilayah
pertambangan di Bontang
menunjukkan areal tambang sangat berdekatan dengan permukiman warga. Sehingga
sulit untuk menyangkal bahwa tambang batu bara berkontribusi terhadap rusaknya
lingkungan dan bencana banjir. Tak hanya itu, warga juga sering menerima
kiriman banjir lumpur saat hujan tiba. Sebanyak empat kali banjir besar datang
dalam kurun 7 bulan tersebut. Sedikitnya 10.204 kepala keluarga di empat
kecamatan menderita musibah banjir itu
Demikianlah Studi Kasus tentang Pertambangan Batu Bara, Ditunggu loh Komentarnya :D
Tag :
Tugas UAS
0 Komentar untuk "STUDI KASUS : DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PERTAMBANGAN"