Aplikasi Stoikiometri
Definisi
stoikiometri
stoikiometri merupakan bidang dalam ilmu
kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terkibat dalam
reaksi kimia,baik sebagai pereaksi maupun sebagai hasil/reaksi
kata stoikiometri berasal dari bahasa yunani yaitu stoicheonyang artinya
unsur, dan metron yang berarti mengukur. Seorang ahli kimia perancis, jeremias
benjamin richter (1762-1807) adalah orang yang pertama kali meletakan
prinsip-prinsip dasar stoikiometri. Menurutnya stoikiometri adalah ilmu tentang
pengukuran perbandingan kuantitatif atau pengukuran perbandingan antara unsur
kimia yang satu dengan yang lain
untuk menyelesaikan soal-soal perhitungan
kimia digunakan asas-asas stoikiometri yaitu antara lain persamaan kimia dan
konsep mol.
Kimia
Analitik
Pengertian kimia analitik merupakan ilmu
kimia yang mendasari analisis dan pemisahan sampel. Analisis dapat bertujuan
untuk menentukan jenis komponen apa saja yang terdapat dalam suatu sampel (kualitatif), dan juga menentukan berapa
banyak komponen yang ada dalam suatu sampel (kuantitatif). Tidak semua unsur
atau senyawa yang ada dalam sampel dapat dianalisis secara langsung, sebagian
besar memerlukan proses pemisahan terlebih dulu dari unsur yang mengganggu.
Sekilas aplikasi dalam beberapa bidang
Dalam ilmu lingkungan, pemantauan kadar
pencemar memerlukan metoda analisis yang
tepat, cepat dan peka untuk menentukan berbagai konstituen yang sering berjumlah renik.
Dalam bidang
kedokteran diperlukan berbagai analisis untuk menentukan berbagai unsur atau senyawa dalam sampel seperti
darah, urin, rambut, tulang dan sebagainya.
Di bidang pertanian, komposisi pupuk yang
tepat sehingga tumbuhan menghasilkan panen seperti yang diharapkan juga
memerlukan metoda analisis yang tepat untuk mengetahuinya.
Di bidang
industri metoda analisis diperlukan untuk memonitoring bahan baku, proses
produksi, produk maupun limbah yang dihasilkan. Itu adalah sebagian saja yang
dapat dikemukakan mengenai peranan kimia analitik dalam kehidupan manusia
Tahapan-Tahapan Analisis Kuantitas
I. Sampling
II. Pengubahan analit ke dalam
bentuk yang sesuai dengan pengukuran,
III. Pengukuran
IV. Perhitungan dan
interpretasi data.
Sampling
Sampling dimaksudkan untuk memilih contoh
yang dapat menggambarkan materi keseluruhan yang sebenarnya. Meski pun seorang
analis sering langsung memperoleh analat yang sudah dalam ukuran laboratorium,
hendaknya juga disadari bahwa informasi tentang bagaimana sampling dilakukan
merupakan hal yang penting karena akan berkaitan dengan interpretasi data yang
akan dilakukan. 3 Sampling yang dilakukan tergantung pada contoh yang akan
diambil, misalnya sampling untuk menentukan polutan lingkunga yang terdapat dii
air, udara dan tanah, sampling bahan industri, bahan makanan, barang tambang,
sampling contoh yang bergerak dan sebagainya. Ada banyak teknik sampling yang
dapat digunakan tergantung keadaan contoh yang akan diambil.
Misalnya sampling batu bara dari suatu
pertambangan. Langkah pertama adalah memillih sebagian besar batu bara, disebut
contoh gross, yang meskipun tidak homogen tetapi merupakan susunan rata-rata
dari seluruh massa. Contoh gross ini harus diubah menjadi contoh laboratorium
yang lebih kecil baik bentuk mau pun jumlahnya. Contoh digiling atau
dihancurkan dan secara sistematis dicampur dan dikurangi jumlahnya. Salah satu
cara memperkecil jumlahnya adalah dengan mengumpulkan contoh menjadi bentuk
kerucut, kemudian meratakan kerucutnya, dan membaginya menjadi empat bagian
yang sama, dua bagian dibuang, dua bagian lagi dibentuk kerucut kembali,
diratakan bagian kerucutnya, dibagi menjadi empat bagian yang sama, dan
seterusnya sampai kemudian diperoleh contoh ukuran laboratorium. Di
laboratorium contoh dihaluskan kembali dan contoh akhir laboratorium sekitar 1
g, diharapkan dapat mewakili keseluruhan contoh yang diambil.
Pengubahan
analit ke dalam bentuk yang sesuai dengan pengukuran
Pengubahan analit ke dalam bentuk yang
sesuai dengan pengukuran umumnya
dengan melarutkan contoh. Kebanyakan
contoh yang dianalisis larut dalam air.
Akan tetapi tidak sedikit zat-zat yang
terdapat di alam tidak larut dalam air. Dua
cara yang paling umum untuk melarutkan
contoh adalah:
• dengan asam-asam klorida, nitrat,
sulfat atau perklorat
• dengan zat pelebur asam atau basa yang
diikuti dengan perlakuan air atau
asam
Kerja pelarut asam tergantung pada
beberapa faktor:
1. Reduksi ion hidrogen oleh logam yang
lebih aktif dari hidrogen, misalnya:
Zn(s) + 2H+ _ Zn2+ + H2 (g)
2. Kombinasi ion hidrogen dengan anion
suatu asam lemah, misalnya:
4CaCO3(p) + 2H+ _ Ca2+ + H2O + CO2(g)
3. Sifat-sifat oksidasi dari anion asam,
misalnya:
3Cu(p) + 2NO3
– + 8H+ _ 3Cu2+ + 2NO(g) + 4H2O
4. Kecenderungan anion dari asam untuk
membentuk kompleks yang larut
dengan kation zat yang ada dalam
larutan, misalnya:
Fe3+ +Cl- _ FeCl2+
Sebelum melakukan pengukuran maka faktor
interferensi atau pengganggu harus dihilangkan terlebih dulu. Faktor ini dapat
dihilangkan dengan berbagai cara misalnya dengan mengkompleks zat pengganggu,
mengendapkan, menguapkan, mengekstraksi, atau pun dengan melakukan elektrolisa
dan kromatografi
Pengukuran
Berbagai sifat fisika dan kimia dapat
digunakan untuk melakukan pengukuran. Teknik pengukuran yang digunakan dapat
dilakukan dengan cara klasik yang berdasarkan reaksi kimia atau dengan cara
instrumen yang berdasarkan sifat fisikokimia
Perhitungan dan
Interprestasi data
Langkah terakhir dalam tahapan analisis
dikatakan selesai bila hasil analisis telah dinyatakan sedemikian rupa sehingga
dapat dipahami oleh si peminta analisis. Umumnya kadar analat dinyatakan dengan
perhitungan persen. Seperti pada volumetri dan gravimetri perhitungan persen
diperoleh dari hubungan stoikiometri sederhana berdasarkan reaksi kimianya,
sedangkan dalam cara spektroskopi diperoleh darihubungan absorban dan
konsentrasi analat dalam larutan. Cara-cara statistik biasanya digunakanuntuk
menginterpretasi data yang diperoleh.
Analisa data kualitatif
Banyak pendekatan yang dapat digunakan
untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan
sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif modern
menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau
medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah.
Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia
melibatkan beberapa reaksi kimia seperti reaksi asam basa, redoks, kompleks,
dan pengendapan. Hukum kesetimbangan massa sangat berguna untuk menentukan ke
arah mana reaksi berjalan. Dalam bahasan berikut akan diberikan tinjauan
ringkas tentang prinsip-prinsip reaksi tersebut dan bagaimana kegunaanya dalam
analisis kualitatif
Daftar Pustaka
http://kimia.upi.edu/kimia-old/ht/Sri/main/global1c.htm
http://abynoel.wordpress.com/2008/08/31/ringkasan-kimia/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifat-koligatif-larutan/
http://adityabeyubay359.blogspot.com/2009/06/kimia-analitik-adalah-cabang-ilmu-kimia.html
http://animatiaononblog.blogspot.com/2009/08/pendahuluan.html
Tag :
Tugas UTS
0 Komentar untuk "Aplikasi Stoikiometri Dalam Industri"