KARAKTERISTIK BIODIESEL HASIL TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH
MENGGUNAKAN
TEKNIK KAVITASI HIDRODINAMIK
Latar Belakang
Minyak jelantah adalah minyak limbah
yang berasal dari berbagai jenis minyal goring seperti minyak minyak jagung,
minyak sayur, minyak samin dan sebagainya. Minyak ini merupakan minyak bekas
pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya. Minyak jelantah perlu ditangani
dengan depat agar tidak menimbulkan kerugian bagi manusia, baik dari aspek
kesehatan maupun lingkungan. Minyak jelantah dapat bermanfaaat jika dapat
diolah dengan tepat. Salah satu proses penanganan terhadap minyak jelantah
adalah memproses minyak jelantah menjadi biodiesel sebagai bahan bakar
alternatif pengganti bahan bakar soal yang bersifat ekonomis dan ekologis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik biodiesel dari proses transesterifikasi minyak jelantah menggunakan methanol dengan konsentrasi yang berbeda proses transesterifikasi dilakukan dengan menggunakan teknik pengadukan kavitasi hidrodinamik
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik biodiesel dari proses transesterifikasi minyak jelantah menggunakan methanol dengan konsentrasi yang berbeda proses transesterifikasi dilakukan dengan menggunakan teknik pengadukan kavitasi hidrodinamik
Hasil Analisa
A. Yield
hasil analisis yield biodiesel
dengan penggunaan berbagai konsentrasi metanol dengan nilai rata-rata 83,04%.
Lebih jauh dapat dilihat bahwa naiknya yield sejalan dengan konsentrasi metanol.
Hal ini disebabkan karena bila semakin rendah konsentrasi metanol yang digunakan
maka akan semakin banyak kandungan air yang dapat meningkatkan
B. Bilangan Asam (mg KOH/ gram)
Hasil analisis bilangan asam biodiesel
dengan penggunaan berbagai konsentrasi metanol dengan nilai rata-rata 2,69 mg
KOH/gram. penggunaaan metanol dengan konsentrasi 99,9% menghasilkan biodiesel
dengan bilangan asam 0,80 mg KOH/gram. Sementara itu, penggunaan metanol dengan
konsentrasi yang lebih rendah dari 99,9% pada proses transesterifikasi akan
menghasilkan bilangan asam yang melebihi persyaratan SNI (Standard Nasional
Indonesia) yaitu maksimal 0,8 mg KOH/ gram.
C. Gliserol Total
Hasil penelitian
menunjukkan penambahan metanol dengan konsentrasi yang lebih rendah dari 99,9%
pada proses transesterifikasi akan menghasilkan gliserol total yang melebihi
persyaratan SNI yaitu maksimal 0,24%.
D. Alkil Ester
Hasil penelitian menunjukkan semakin rendah konsentrasi
metanol yang digunakan maka semakin rendah pula kandungan alkil ester biodiesel
yang dihasilkan. semakin murni metanol yang digunakan maka kecepatan reaksi
akan semakin meningkat. Jumlah molekul yang bertumbukan akan bertambah, sehingga
mempercepat terjadinya reaksi dan menghasilkan alkil ester yang tinggi
E. Bilangan Iod
Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi metanol yang
digunakan tidak mempengaruhi nilai bilangan Iod biodiesel yang dihasilkan ialah
10.80 gram lod/ 100 gram. Hasil analisis bilangan Iod menunjukkan biodiesel
yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan SNI (maksimal 115 gram Iod/ 100
gram).
F. Viskositas
Hasil penelitian menunjukkan
konsentrasi metanol yang digunakan tidak mempengaruhi nilai viskositas
biodiesel yang dihasilkan. Hasil analisis viskositas menunjukkan biodiesel yang
dihasilkan mempunyai viskositas di dalam batas syarat SNI (2,3 – 6,0 mm2/ s).
Karakteristik viskositas ini sangat penting karena mempengaruhi kinerja
injektor pada mesin diesel.
G. Densitas
Hasil analisis densitas menunjukkan
biodiesel yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan SNI (0,85 - 0,89 g/cm3).
Jika biodiesel yang dihasilkan memiliki densitas yang lebih besar maka akan
terjadi reaksi yang tidak sempurna pada konversi minyak nabati
H. Nilai pH
Hasil penelitian menunjukkan semakin rendah konsentrasi
metanol yang digunakan maka akan menghasilkan nilai pH biodiesel yang makin
rendah.
Solusi
Rancangan perbaikan/penambahan yang harus dilakukan,
yaitu:
Proses
transesterifikasi menggunakan kavitasi hidrodinamik dengan konsentrasi metanol
99,9 % menghasilkan biodiesel dengan karakteristik sesuai SNI kecuali pada
nilai densitas biodiesel. Pada kondisi ini dihasilkan biodiesel dengan :
1 1. yield
92,93% yang memiliki
karakteristik berupa bilangan asam 0,80 mg KOH/g dihindarkan penggunaan
methanol dengan konsentrasi yang lebih rendah dari 99,9% karena akan
menghasilkan bilangan asam yang melebihi persyaratan SNI yaitu maksimal 0,8 mg
KOH/gram,
2 2. gliserol
total 0,04% jauhi penambahan metanol
dengan konsentrasi yang lebih rendah dari 99,9% pada proses transesterifikasi
akan menghasilkan gliserol total yang melebihi persyaratan SNI yaitu maksimal
0,24%.
3 3. alkil
ester 99,45%, menurut buku yang saya baca semakin murni metanol yang digunakan
maka kecepatan reaksi akan semakin meningkat. Jumlah molekul yang bertumbukan
akan bertambah, sehingga mempercepat terjadinya reaksi dan menghasilkan alkil
ester yang tinggi.
4 4. bilangan
iod 14,92 g I2/100 g, menurut saya salah
satu sumber yang berperan dalam keberadaan ion H+ dalam biodiesel adalah air.
Semakin rendah konsentrasi metanol yang digunakan maka semakin besar pula jumlah
air di dalam sistem. Selain itu, air juga dihasilkan sebagai produk samping
dari reaksi penyabunan
5 5. viskositas
2,35 mm2/s, Karakteristik viskositas ini sangat penting karena mempengaruhi
kinerja injektor pada mesin diesel. Atomisasi bahan bakar sangat tergantung
pada viskositas, tekanan injeksi, serta ukuran lubang injektor
6 6. densitas
0,87745 g/cm3, menurut saya, biodiesel
dengan mutu seperti ini seharusnya tidak digunakan untuk mesin diesel karena
akan meningkatkan keausan mesin, emisi, dan menyebabkan kerusakan pada mesin.
7 7. dan
nilai pH 4,88. Salah satu sumber yang berperan dalam keberadaan ion H+ dalam biodiesel
adalah air. Semakin rendah konsentrasi metanol yang digunakan maka semakin
besar pula jumlah air di dalam sistem. Selain itu, air juga dihasilkan sebagai
produk samping dari reaksi penyabunan
Penggunaan
konsentrasi metanol yang lebih rendah dari 99,9% belum dapat menghasilkan
biodiesel dengan karakteristik sesuai SNI. Jadi sebisa mungkin hindari
penggunaan konsentrasi methanol lebih rendah dari 99.9% kalau bisa lebih dari
99.9%.
Tag :
Tugas UTS
0 Komentar untuk "Rangkuman Jurnal "